Pasukan Amerika Serikat dan Inggris kembali melancarkan serangan udara ke ibu kota Yaman, Sanaa pada hari Sabtu (13/1). Serangan baru ini dilakukan sehari setelah kedua negara tersebut melancarkan puluhan serangan udara yang menargetkan kelompok pemberontak Houthi di negara tersebut.
Padahal pada Kamis (11/01) malam hingga Jumat (12/01),Rudal baru saja diluncurkan dan menghantam puluhan lokasi – dengan sejumlah korban dilaporkan.
kelompok Houthi mengatakan serangan terbaru ini menargetkan pangkalan udara Al-Dailami di Sanaa, yang berada di bawah kendali Houthi sejak 2014.
“Musuh Amerika-Inggris menargetkan ibu kota, Sanaa, dengan sejumlah serangan,” tulis media resmi Houthi.
Dilansir dari Al Jazeera (13/1), penyerangan tersebut terjadi sebagai tanggapan atas penyerang kapal-kapal yang ada di Laut Merah.
Laut Merah adalah salah satu jalur pelayaran terpadat di dunia, terletak di selatan Terusan Suez, jalur air paling penting yang menghubungkan Eropa ke Asia dan Afrika Timur.
“Serangan yang ditargetkan ini adalah pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat dan mitra kami tidak akan menoleransi serangan terhadap personel kami atau membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi,” kata Biden tentang serangan melalui udara dan laut.